Domba Garut, Ovies Aries, adalah hasil
persilangan dari 3 rumpun bangsa domba: Merino – Australia, Kaapstad
dari Afrika dan Jawa Ekor Gemuk di Indonesia. Domba Jawa Ekor Gemuk
sudah ada sebelumnya sejak lama sebagai jenis domba lokal, Domba Merino
dibawa oleh pedagang Belanda ke Indonesia sedangkan Domba Kaapstad
didatangkan para pedagang Arab ke tanah Jawa sekitar abad ke-19.
Domba Garut adalah jenis domba tropis bersifat proliflic
yaitu dapat beranak lebih dari 2 (dua) ekor dalam 1 siklus kelahiran.
Di mana dalam periode 1 tahun, Domba Garut dapat mengalami 2 siklus
kelahiran. Domba ini memiliki berat badan rata-rata di atas domba lokal
Indonesia lainnya.
Domba jantan dapat memiliki berat sekitar
60 – 80 kg bahkan ada yang dapat mencapai lebih dari 100 kg. Sedangkan
domba betina memiliki berat antara 30 – 50 kg. Ciri fisik Domba Garut
jantan yaitu bertanduk, berleher besar dan kuat, dengan corak warna
putih, hitam, cokelat atau campuran ketiganya. Ciri domba betina adalah
dominan tidak bertanduk, kalaupun bertanduk namun kecil dengan corak
warna yang serupa domba jantan.
Domba Garut merupakan plasma nutfah
terlangka di dunia karena postur hewan ternak ini nyaris menyerupai
bison di USA. Populasi Domba Garut terbesar di Indonesia tentunya ada di
wilayah provinsi Jawa Barat dengan lokasi daerah penyebaran antara
lain: Garut, Majalengka, Kuningan, Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya,
Bandung, Sumedang, Indramayu dan Purwakarta.
kojona urang Garut ;)
BalasHapus